Sebuah Cerpen

 

Yg gakuat gausah baca🗿..



JUDUL : PROYEK KAKAK

 



Kalo kata jhonson boom paw! aku siap berkendara secepat kilat..

        Siang itu ketika cuaca terik Ayu sedang  duduk santai di ruang tengah bersama keluarganya sembari  memakan es serut rasa melon. Libur sekolah baru dua hari berlalu tapi Ayu mulai mengeluh bosan tanpa adanya kegiatan dan tugas.

        “Tapi memang begitu kenyataannya”bantah Ayu kesal. Tangannya memegang sendok  sembari memasukkan serutan yang tersisa hingga kandas.“Coba bayangkan, sejak pandemi, hanya di rumah saja. Tidak ke pantai kuta seperti 2 tahun yang lalu,  liburan ke kebun binatang, pergi ke air terjun di Banyumala, ataupun menginap di rumah nenek. Menyebalkan bukan? ucap Ayu dengan raut cemberut Ia sudah bersabar sejak tahun kemarin.

        Diki terdiam mendengarnya, sejujurnya Ia juga bosan, ketika hari biasa Ia mengerjakan tugas sekolah di rumah lalu ketika libur sekolah harus berdiam diri di rumah lagi, tanpa kegiatan Ia  bosan, mengerjakan kegiatan melelahkan. Benar apa yang dikatakan adiknya Ia juga butuh liburan.

        Sang Ayah pun tidak tinggal diam”Anak-anak ayah sekarang sudah besar, jangan mudah mengeluh hanya karna hal sepele begitu, hush!, tidak baik, setiap hal yang berlalu cukup ambil hal positifnya saja misalnya saat pandemi seperti sekarang, kalian lebih memiliki banyak waktu untuk memperbaiki diri sendiri, contohnya Diki yang awalnya tidak menyukai seni sekarang menekuni kerajinan seni, Ayu yang dulu tidak pandai memasak sekarang ahli dalam memasak dan kita sekeluarga memiliki banyak waktu untuk berkumpul bersama”Ucap sang Ayah sembari tersenyum.

        Ayu luluh mendengar perkataan ayahnya, pipinya merona dipuji begitu. Yang awalnya kesal, Ayu mulai perlahan-lahan luluh dan menikmati liburan sekolah dengan menonton acara di televisi bersama keluarganya.

        Di tengah-tengah acara di televisi, Diki berceletuk “ Ya tuhann, astaga! ada sang bintang Ade Kusuma”

        “Oh ya, mana”Ayu sangat antusias mendengar nama Ade Kusuma matanya berbinar melihat orang yang dikagumi Ia dan kakaknya hadir dalam acara di salah satu siaran paling terkenal di Indonesia.

        “Lihat Yu, Kakak sebentar lagi pasti bisa menyusul sang bintang Ade”Diki berkata dengan bangga.

        “Apa benar begitu, hahaha. Lihat Bu,Yah kakak lucu deh”sahut Ayu dengan nada meremehkan.

          Ibu yang dari tadi diam pun ikut dalam obrolan ringan semacam itu”Diki mau menjadi bintang ya?”ibu bertanya.

      “Hehe, iya nih Bu, Ade keren soalnya sudah jago acting, punya beragam usaha dibidang seni, lukisannya bagus, wih keren banget kok bisa ya ada orang sekreatif itu” Diki tidak berhenti-hentinya berdecak kagum akan prestasi sang bintang idola.

        Diki terlihat tenggalam dalam pikirannya, lalau tiba-tiba Ia memberikan usulan “Yu, Kakak punya ide bagus untuk liburan tahun ini”.

        ”Ide apa, kak?” Ayu sumringah mendengarnya. Dengan senyum mencurigakan Diki tertawa sambil membuat simbol huruf v dengan  jari telunjuk dan jempolnya di dagu ”rahasia, hahaha”. Wah kelewatan! Rupanya Diki berhasil membuat sekeluarganya merasa penasaran. Ibu, Ayah, dan Ayu mencoba membujuk Diki buka mulut, tapi nihil yang dikatakan Diki tetaplah rahasia.

        Besoknya, Ayu diam-diam mengintip dibalik celah pintu kamar Diki, “kira-kira kakak ngapain sih” dalam hati Ayu bertanya-tanya. Karena sejak percakapan kemarin kakak mendadak aneh. Makan terburu-buru, tengah malam lampu kamar masih menyala, bahkan tidak mengajak Ayu bermain catur ataupun sekedar bersantai bersama.

        Di kamar Diki, terlihat banyak kertas berserakan dan di kertas tersebut ada coretan yang terlihat samar Ayu tidak yakin jelas gambar apa itu. Ketika Ayu benar-benar penasaran Ia berencana untuk mengejutkan kakaknya dari belakang, sekaligus mengintip sih!, hihi.

         “Dor!”

        “Huwaaa” ternyata sebelum kakaknya kaget, Diki lebih dulu membalikkan badan dan kini giliran Ayu yang merasa kaget.

        “Kejutan”ucap Diki, “nih, keren gak proyek Kakak. Namanya proyek satu hari satu malam loh” Diki berkata sambil menunjukkan kertas-kertas yang dia gambar.

        Ayu kaget. Ia tidak menyangka Kakaknya dapat memikirkan ide gila seperti ini. Dalam hati Ayu mengakui Diki makin hari makin keren.“Wow! Sekarang Kakak jadi sedikit mirip sang bintang Ade Kusuma walaupun nama proyeknya aneh”

        Setelah memahami jelas proyek Diki. Tidak tinggal diam, Ayu bergegas menghampiri Ibu dan Ayahnya di ruang tengah. Tak lama Diki datang membawa ketas proyek itu. Mereka berdua menjelaskan secara rinci. Jadi, proyek yang Diki buat adalah proyek perombakan halaman belakang rumah mereka!.

        Mereka sekeluarga setuju dengan proyek satu hari satu malam Diki. Kegiatan hari pertama diawali dengan mengumpulkan bahan. Kebetulan di rumah mereka terdapat banyak sisa material pembangunan renovasi rumah beberapa tahun yang lalu seperti batu kerikil dan batuan  lainnya.

    Ayah terlihat merapikan dedaunan pepohonan dihalaman belakang rumah, Ibu membersikan rerumputan, Diki sedang memindahkan batu batuan besar, dan Ayu mengecat batu-batu kerikil dengan cat potret Diki lalu batuan besar lainnya dengan bantuan Diki tentunya.

        “Nah, harus mulai dari mana dulu nih” Ayu menantikan jawaban dari Diki.

    “Langkah pertama, membuat bukit!” dengan penuh semangat 45 Diki mengobarkan semangat keluarganya. Batuan besar yang di cat warna hijau ditumpuk dan disusun di dua sudut. Sudut yang pertama di tempatkan di sudut yang terkena sinar matahari supaya tampak rindang, sesuai instruksi Diki, sudut kedua ditempatkan di dekat kolam hias yang terlihat sangat biasa-biasa saja.

     “Tanaman hias ini biar Ibu sama Ayu yang susun” Ibu membagi tugas supaya lebih efisien, tangannya cekatan membawa tanaman hias dan menyusunnya didekat kolam sehingga terlihat serasi dan mirip dengan proyek Diki.

        “Waah, pasti akan bagus sekali halaman kita nanti! sahut Ayu bergairah. Ia tidak lagi merasa bosan atau jengkel karena harus di rumah tanpa melakukan kegiatan apapun. Kalau teman- teman sekelas Ayu tahu bahwa liburannya semenyenangkan ini, tentu teman sekelasnya akan iri, pikirnya.

      Minggu ini, Ayah, Ibu, Diki dan Ayu bekerja giat menghias taman belakang. Dan hasilnya? Halaman belakang kini terlihat sangat indah. Lengkap dengan kolam hias yang tadinya biasa-biasa saja menjadi luar biasa indah dan ikan-ikan yang berenang di dalamnya. Bahkan kerajian figuran kerang milik Diki ditempatkan di atas batu inti kolam hias. Batuan kerikil warna warni terlihat seimbang ditempatkan di pinggiran kolam bahkan ada juga dipinggiran bunga matahari yang ditanam di dalam ban mobil. Halaman belakang mereka sudah mirip dengan taman!.   

        Selesai melakukan perombakan mereka mengadakan piknik di tengah-tengah halaman. Semua merasa tampak puas akan hasil yang mereka buat.

        “Diki, sekarang jadi sang bintang keluarga Ayah, ya” Ayah merasa sangat bangga akan ide dan proyek dari Diki .

        “Iya dong, Yah. Kan Diki mau menyaingi Ade Kusuma”. Dalam hati Diki sangat senang semua terinspirasi dari sang bintang Ade, jadi mulai sekarang Diki akan terus berkarya dan mengapresiasikan semua idenya.

        “Mulai sekarang Kakak jadi idola Ayu, akhirnya liburan tahun ini bisa dinikmati dengan senang, hehe.”

        "Kalian semua bintang di keluarga ibu, ayo dimakan dulu  kuenya Ibu sudah buatkan khusus hari ini”ucap Ibu sambil membagikan potongan-potongan kue di atas piring.

        Ayu, Diki, Ibu dan Ayah sering sekali nongki-nongki dan cipika-cipiki di halaman belakang rumah mereka. Liburan ternyata tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, di waktu pandemi seperti saat ini pun masi banyak hal-hal positif yang dapat dilakukan untuk bersenang-senang. 

              

 

            

 

              

       

        

      

 

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sanubari Sang Mallow

Judulnya Emang Awokawok

Pukah